Jum’at, 29 Maret 2013 SD MUTU Karanganyar menyelenggarakan diskusi pendidikan untuk merespon kurikulum baru yang disusun oleh pemerintah dimana implementasi kurikulum tersebut rencananya akan direalisasikan pada tahun pelajaran 2013/2014. Memang kurikulum tersebut belum turun, tetapi gambaran secara umum sekaligus penjelasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah dipublikasikan.
Meski terkesan ganti menteri ganti
kurikulum, namun hal itu tidak menjadi masalah bagi SD MUTU Bilingual Fullday
Karanganyar selama pergantian tersebut mengarah kepada yang lebih baik. SD MUTU menerima dan mendukung adanya kurikulum
baru apa lagi kurikulum baru mengarah kepada peningkatan kompetensi yang seimbang
antara sikap (attitude), ketrampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge).
Heri
Pramono kepsek SD MUTU mengatakan semangat kurikulum 2013 ini sejalan dengan
perkembangan zaman yang menuntut setiap siswa tidak hanya sekedar “tahu apa”,
akan tetapi siswa dituntut “tahu apa sekaligus BISA APA”. Selain itu, saya
sepakat dengan kurikulum baru ini dimana penilaian kualitas seorang siswa tidak
hanya dilihat dari ranah kognitif saja tetapi meliputi sisi afektif,
psikomotorik, dan kognitif. Tentu ini lebih manusiawi sekaligus memanusiakan manusia. Lebih
lanjut Heri mengatakan kesiapan SD MUTU dalam mengimplementasikan kurikulum
baru terletak pada SDM yang anti dengan kemapanan dalam artian tidak alergi
dengan perubahan. Meski berganti berkali-kali kurikulumnya kalau filosofinya
baik, mempertimbangkan kemajuan zaman dan tidak meninggalkan budaya Indonesia
maka SDM SD MUTU pasti akan setuju.
Widiantoro
Tri Atmaji selaku ketua Tim Inovasi dan Pengembang Sekolah SD MUTU menambahkan
bahwa kurikulum terbaru cukup bagus, tinggal implementasinya di lapangan
bagaimana. Untuk mengimplementasikan kurikulum ini dibutuhkan kreatifitas para
guru dalam mengajar, komitmen kepala sekolah dan para stekholder Satuan
Pendidikan (baca Sekolah) untuk istiqomah mensukseskan kurikulum. Jika tidak
ada hal-hal tersebut saya khawatir kurikulum baru tapi implementasinya tidak
beda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Guru tidak mau direpotkan dengan
berbagai hal, yang ujung-ujungnya kurikulum baru menjadi CBSA (Catat Buku
Sampai Habis). Guru masuk kelas membawa buku, anak disuruh mencatat buku,
isinya dihafalkan, minggu depan kita ulangan.
Any
Asyati salah satu penggagas berdirinya SD MUTU menyambut baik kurikulum tahun
2013 ini. Menurut beliau, kurikulum ini sebetulnya hanya melanjutkan KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan) yang sudah berlaku saat ini. Kalau saya melihat,
pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan sangat serius untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia yang saat ini masih menempati rengking buncit
diantara negara-negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar