SELAMAT DATANG SD MUTU BILINGUAL FULLDAY KARANGANYAR

Sabtu, 13 April 2013

TOURING PENDIDIKAN SD MUTU KARANGANYAR

Pagi yang mendung diiringi hujan rintik-rintik tidak mengurangi semangat dan antusias anak-anak TK peserta kegiatan outbound kids. Mereka tetap bersemangat dan terus tertawa melewati game-game yang disajikan oleh SD MUTU. Kegiatan outbound diikuti oleh 2 TK yaitu TK Taman Indria dan Play Group ‘Aisyiyah Karanganyar. Mereka saling berlomba menjadi yang terbaik dan tergiat. 
           Masing-masing harus melewati 4 pos dan melakukan game-game timework pada tiap pos. Yang terakhir mereka meluncur dengan game flying fox bagi yang berani meluncur. Mereka dibagi ke dalam regu atau kelompok, setiap kelompok terdiri dari minimal 7 anak dan maksimal 10 anak. Nama-nama kelompok menggunakan kata motivasi seperti “aku anak hebat”, “aku anak kreatif”, “aku anak cerdas” dan lain-lain. Juara satu dalam kegiatan outbound ini diraih oleh regu “aku anak kreatif” dari PG ‘Aisyiyah Karanganyar. 
       Kegiatan yang diselenggarakan di pendopo kecamatan dan di sekitar alun-alun Karanganyar ini adalah dalam rangka mengajak beralajar sekaligus bermain untuk anak-anak TK di sekitar SD MUTU. Ini merupakan agenda rutin setiap satu minggu sekali yang kami sebut dengan TOURING PENDIDIKAN dimana SD MUTU dengan timnya berkeliling TK untuk menyelenggarakan outbound dan smart parenting. Peserta tiap pertemuan terdiri dari 2 atau 3 taman kanak-kanak. Kegiatannya meliputi outbound dan smart parenting.
         Outbound diberikan untuk anak-anak sementara smart parenting untuk orang tua. SD MUTU memiliki fasilitas tersebut baik fasilitas outbound seperti peralatan flaying fox dan lain-lain dan juga memiliki tenaga psikolog sendiri. Oleh karena itu kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian SD MUTU Karanganyar kepada pendidikan. Heri Pramono Kepala SD MUTU Karanganyar mengatakan, harapan dari kegiatan ini agar TK-TK di Karanganyar dan sekitarnya lebih mengenal lebih dekat dengan SD MUTU. Selain itu, kegiatan outbound kids sebagai media pembelajaran bersosialisasi antar anak. Mereka saling mengenal, belajar bekerja sama, belajar memecahkan masalah dan lain-lain. Selain itu, kegiatan smart parenting bagi orang tua siswa merupakan pembelajaran bagi orang tua tentang cara mendidik anak dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis masing-masing anak. Karena tiap anak memiliki karakter yang berbeda sekaligus memiliki kecerdasan dan gaya belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perlakuan terhadap anak tentunya tidak boleh disamakan. Lebih lanjut Heri mengatakan di SD MUTU sudah menerapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter, kecerdasan dan gaya belajar masing-masing.

Kamis, 11 April 2013

PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANAK DIKENALKAN DENGAN MATAHARI


 Selasa, 29 Januari 2013 Anak-anak SD MUTU Karanganyar diajak melihat benda-benda langit menggunakan alat bantu berupa teropong atau teleskop. Kegiatan diselenggarakan di lingkungan SD MUTU Karanganyar dengan menggunakan teleskop milik Pemuda Muhammadiyah Gombong. Mereka asyik membidik objek benda langit yang terlihat pada siang hari. Ketika ditanya, anak-anak mengatakan mereka sedang membidik matahari dan benda-benda langit seperti merkurius dan venus. Kalau matahari tidak boleh dilihat langsung soalnya mata kita bisa terbakar, kata Luthfi salah seorang siswa SD MUTU.
Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran yang ada di SD MUTU. Tidak hanya mempelajari gambar saja, namun mereka diajak melihat objek yang dipelajari secara langsung. Selain mengamati matahari lengkap dengan bentuk dan sifat-sifatnya, anak-anak juga mengamati benda-benda langit yang lain seperti awan, planet merkurius dan venus yang secara kebetulan nampak pada saat itu. Selain melakukan pengamatan pada siang hari, anak-anak juga diberi PR untuk mengamati kondisi langit pada mala hari meliputi benda langit apa saja yang terlihat pada malam hari, bagaimana bentuknya dan seterusnya.
Menurut Restu Laras Wanti, salah satu pendidik SD MUTU kegiatan ini merupakan mata pelajaran IPA dengan tema mengenal langit dan benda-bendanya. Selain lebih menarik, metode pengamatan secara langsung merupakan peletakan dasar kemampuan anak untuk melakukan pengamatan dan penelitian. Sehingga mereka dapat menarik kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan merupakan hasil dari pengamatan dan penelitian. Jika proses pembelajarannya hanya di kelas mengamati gambar atau teori saja anak-anak akan salah mengambil kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan hanya hasil hayalan atau hasil imajinasi saja, terangnya.
Heri Pramono selaku kepala SD MUTU Karanganyar menambahkan bahwa kegiatan pembelajaran di SD MUTU menuntut para guru untuk kreatif menyusun rencana pembelajaran. Mereka dituntut membuat desain pembelajaran agar anak tidak bosan, merupakan sesuatu yang baru dan relevan dengan kondisi alam sekitarnya. Oleh karena itu, dalam satu minggu selalu ada evaluasi proses satu minggu yang telah berjalan dan perencanaan untuk satu minggu ke depan. Sehingga semua proses pembelajaran tetap terpantau dan target pembelajaran tetap tercapai.

SD MUTU KARANGANYAR MERESPON KURIKULUM BARU TAHUN 2013



Jum’at, 29 Maret 2013 SD MUTU Karanganyar menyelenggarakan diskusi pendidikan untuk merespon kurikulum baru yang disusun oleh pemerintah dimana implementasi kurikulum tersebut rencananya akan direalisasikan pada tahun pelajaran 2013/2014. Memang kurikulum tersebut belum turun, tetapi gambaran secara umum sekaligus penjelasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah dipublikasikan.
Meski terkesan ganti menteri ganti kurikulum, namun hal itu tidak menjadi masalah bagi SD MUTU Bilingual Fullday Karanganyar selama pergantian tersebut mengarah kepada yang lebih baik.  SD MUTU menerima dan mendukung adanya kurikulum baru apa lagi kurikulum baru mengarah kepada peningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude), ketrampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge).
Heri Pramono kepsek SD MUTU mengatakan semangat kurikulum 2013 ini sejalan dengan perkembangan zaman yang menuntut setiap siswa tidak hanya sekedar “tahu apa”, akan tetapi siswa dituntut “tahu apa sekaligus BISA APA”. Selain itu, saya sepakat dengan kurikulum baru ini dimana penilaian kualitas seorang siswa tidak hanya dilihat dari ranah kognitif saja tetapi meliputi sisi afektif, psikomotorik, dan kognitif. Tentu ini lebih manusiawi sekaligus memanusiakan manusia. Lebih lanjut Heri mengatakan kesiapan SD MUTU dalam mengimplementasikan kurikulum baru terletak pada SDM yang anti dengan kemapanan dalam artian tidak alergi dengan perubahan. Meski berganti berkali-kali kurikulumnya kalau filosofinya baik, mempertimbangkan kemajuan zaman dan tidak meninggalkan budaya Indonesia maka SDM SD MUTU pasti akan setuju.
Widiantoro Tri Atmaji selaku ketua Tim Inovasi dan Pengembang Sekolah SD MUTU menambahkan bahwa kurikulum terbaru cukup bagus, tinggal implementasinya di lapangan bagaimana. Untuk mengimplementasikan kurikulum ini dibutuhkan kreatifitas para guru dalam mengajar, komitmen kepala sekolah dan para stekholder Satuan Pendidikan (baca Sekolah) untuk istiqomah mensukseskan kurikulum. Jika tidak ada hal-hal tersebut saya khawatir kurikulum baru tapi implementasinya tidak beda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Guru tidak mau direpotkan dengan berbagai hal, yang ujung-ujungnya kurikulum baru menjadi CBSA (Catat Buku Sampai Habis). Guru masuk kelas membawa buku, anak disuruh mencatat buku, isinya dihafalkan, minggu depan kita ulangan.
Any Asyati salah satu penggagas berdirinya SD MUTU menyambut baik kurikulum tahun 2013 ini. Menurut beliau, kurikulum ini sebetulnya hanya melanjutkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang sudah berlaku saat ini. Kalau saya melihat, pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan sangat serius untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang saat ini masih menempati rengking buncit diantara negara-negara lain.